Ada beberapa negara Arab yang pemimpin dan rakyat cowoknya  masih setia 
dengan pakaian khas mereka, di antaranya Uni Emirat Arab, KSA, Kuwait, 
Qatar, Oman dan Bahrain. Kalo di sini mereka menyebutnya kondura, sebuah
 pakaian yang sangat praktis, enggak perlu celana lagi karena 
panjanganya udah menutupi seluruh badan.
Sedangkan cowok Arab di Mesir, Libanon, Suria, Irak sudah menggunakan 
busana seperti kita yakni menggunakan kemeja, kaos oblong serta celana ”
 jin”. Kebanyakan warna kondura yang di gunakan adalah putih, mungkin karena 
mau meniru nabi Muhammad SAW yang suka menggunakan baju berwarna putih, 
namun demikian ada juga warna warna lain, seperti coklat dan cream, 
sepintas Kondura ini agak agak mirip dengan baju perempuan.
 Di mana mereka menggunakan kondura? Hampir di setiap kesempatan, 
termasuk di acara formal maupun acara santai, biasanya untuk acara yang 
benar benar formal para penguasa gurun menambahkan jubah kebesaran 
seperti konduranya  para khotib jum’at. Kebanyakan warnanya item di 
tambah benang benang emas kekuningan. Namun jika para penguasa Arab itu bermain atau pelesiran ke luar negeri 
maka baju khas Kondura terkadang di tangalkan dan mereka lebih memilih 
baju khas negara yang mereka kunjungi, hal ini di lakukan agar supaya 
lebih mecing ya, bahasa lain agar tidak saltum (salah kostum) .
Di mana mereka menggunakan kondura? Hampir di setiap kesempatan, 
termasuk di acara formal maupun acara santai, biasanya untuk acara yang 
benar benar formal para penguasa gurun menambahkan jubah kebesaran 
seperti konduranya  para khotib jum’at. Kebanyakan warnanya item di 
tambah benang benang emas kekuningan. Namun jika para penguasa Arab itu bermain atau pelesiran ke luar negeri 
maka baju khas Kondura terkadang di tangalkan dan mereka lebih memilih 
baju khas negara yang mereka kunjungi, hal ini di lakukan agar supaya 
lebih mecing ya, bahasa lain agar tidak saltum (salah kostum) .
Baru baru ini orang nomor satu Dubai mengunjungi Inggris, kunjungan ke 
negeri pangeran Charles ini adalah sebuah kunjungan yang teramat biasa 
di lakukan oleh para bangsawan gurun, mereka tidak hanya ”kabur” dari 
sengatan matahari musim panas tetapi juga ikut menghadiri perlombaan 
berkuda.
Dalam tulisan saya sebelumnya, saya sudah menyebutkan kalo para penguasa
 gurun punya banyak kuda kuda juara, jadi,  dalam kunjungan musim panas 
tahun ini juga mereka  hendak menonton kehebatan kuda kuda kebangaan 
mereka.
Ternyata tahun ini dewi fortuna sedang berpihak kepada orang nomor satu 
Dubai, salah satu kuda miliknya berhasil menjuarai cabang bergengsi di 
kejuaran berkuda Royal Ascot, nama kuda tersebut adalah Godolphin, 
biasanya kemenangan seperti ini akan di sambut gemuruh oleh para pekerja
 Sheikh yang bertugas ngurusin kuda. Karena biasanya mereka juga akan 
mendapatkan bonus yang lumayan. Bisa jadi para pekerja ini, mulai dari 
level atas sampai level terbawah,  siang dan malam berdoa agar kuda 
milik majikannya berhasil menjadi juara. Dan tahun ini doa mereka 
terkabul. Dalam acara lomba lomba seperti ini juga  para bangsawan gurun biasanya 
akan bertemu keluarga bangsawan dari  kerajaan Inggris seperti ratu 
Elizabeth II. Kedekatan Dubai dengan Inggris memang sudah terjalin sejak
 lama.
Orang nomor satu dan orang nomor dua Dubai sekarang  adalah jebolan 
Inggris, oleh sebab itu enggak heran banget kalo sampai sekarang 
hubungan itu masih terjalin dengan baik. Orang Inggris yang tinggal di 
Dubai juga lumayan banyak.
Kurikulum sekolah di sini juga mengacu kepada kurikulum Inggris, ah, 
pokoknya banyak yang di tiru Dubai dari Inggris, seperti wisata bus atap
 terbuka, di mana para turis bisa nangkring di atap bis sambil melihat 
lihat pemandangan kota.
Apa apa yang  datang dari barat enggak semuanya harus di tolak, yang 
penting bagaimana kita dapat memilah dan memilih, sepertinya hal inilah 
yang di pakai oleh para penguasa Dubai, mereka tidak menolak barat malah
 bekerja sama dengan barat. Sekali lagi  ini semua memang soal pilihan.
Mereka berbusana khas Arab di negerinya tapi tidak segan segan berbusana
 ala barat jika berkunjung ke negeri negeri barat, dan saya kira sah sah
 saja, sepanjang memang pakaian yang di gunakan masih dalam batas batas 
kewajaran.
reff: http://luar-negeri.kompasiana.com 
 

 
 

 
 »
 » 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !