Loading...
The Best Traffic Exchange

Indonesia dan Perahu Sang Nabi

Minggu, 03 Juni 2012

Share On:
Agak sedikit berlebihan kelihatannya.... Memang apabila ini coba saya tuangkan, tapi seperti itulah salah satu dari beberapa obrolan-obrolan kami yang menyinggung adanya kemiripan antara Indonesia yang kami gambarkan seperti perahu dengan bahtera Nuh.
Kalau kita mendengar sejarah bagaimana dahulu seorang nabi Allah dari keturunan Adam yang bernama Nuh. Membuat perahu bersama para pengikutnya yang setia, masih ingat kan? kalau ada yang lupa silahkan buka kembali kitab-kitab suci masing-masing ya... 
Begitu banyak cacian dan hinaan dari orang-orang yang tidak percaya kepada Nuh, namun Nuh beserta pengikutnya tetap semangat dan penuh keyakinan bahwa dengan bahtera itulah nantinya mereka terselamatkan dari malapetaka yang akan terjadi. Kebenaranpun akhirnya berpihak kepada Nuh dan para pengikutnya yang setia dan patuh kepadanya.
Kemudian setelah malapetaka yang maha dahsyat itu berakhir bahtera Nuh berlabuh di atas "bukit judie" (QS:11:44). Seperti yang belum lama ini diberitakan di berbagai media dari hasil penelitian para ilmuwan yang menemukan kerangka bahtera Nuh di wilayah pegunungan Turki.
Mereka yang sebelumnya berada di dalam bahtera Nuh terdiri dari manusia yang beriman dan binatang-binatang yang selamat akhirnya memulai kehidupan baru di bawah kepemimpinan Nuh. Mereka beranak pinak dan mulai mengisi kekosongan bumi kala itu. Manusia dan juga binatang-binatang yang berpasang-pasangan meneruskan komunitas dan habitatnya. Mengolah bumi dan menata peradaban hingga semakin maju dan menyebar ke penjuru-penjuru dunia lainya.
Berjalannya waktu dan setelah kemudian Nuh tiada mulailah terjadi penyimpangan-penyimpangan dan melalaikan ajaran-ajaran Nuh dan nabi-nabi terdahulu.

Lalu bagaimana dengan perahu Indonesia?

Sedikit saya gambarkan sejarah dalam mencapai kemerdekaan Indonesia dahulu para pejuang dengan gigih dan penuh keyakinan membangun dan memperjuangkan Nusantara dari penjajahan, sama halnya semangat dan keyakinan Nuh beserta pengikutnya dikala membangun bahtera. Dan setelah Indonesia merdeka dan  kemudian ditinggalkan oleh para pejuang yang terdahulu apa yang terjadi sekarang ini? disini penulis tidak perlu menceritakan secara gamblang karena semua itu ada dalam isi pikiran masing-masing yang baca tulisan ini.
Di dalam sejarah bahtera Nuh sekarang ini telah menjadi nyata apabila digambarkan dengan perwujudan bahtera Indonesia yang kita tumpangi ini. Berbagai ragam manusia juga binatang-binatang yang ada di duniapun ada di Indonesia. Selain bangsa Indonesia pandai membuat perahu juga dari nenek moyang bangsa Indonesia yang dikenal sebagai pelaut.

Begitu banyak yang ingin saya ceritakan dari obrolan-obrolan kami tentang Indonesia dan bahtera Nuh. Untuk mencari kebenaran tentang hikayat atau sejarah bahtera Nuh, para ahli arkeologi bekerja sama dengan ahli-ahli kitab berusaha menggali peninggalan sejarah dan berusaha mencari tahu tentang dimana keberadaan bahtera Nuh yang telah terpendam ribuan tahun lalu.
Dari hasil penelitian yang belum lama ini kita dengar dan lihat para ahli arkeologi dan ahli kitab berhasil menemukan jejak fisik bahtera Nuh, walaupun masih banyak kontroversi didalamnya. Jejak fisik bahtera Nuh itu dikabarkan telah ditemukan di wilayah Turki.
Sebagai orang awam kami patut bersyukur atas penemuan itu dan kita wajib mengucapkan terima kasih kepada para ilmuwan yang telah melakukan penyelidikan atas kerja kerasnya,  karena dengan adanya penemuan itu kita bertambah yakin bahwa Tuhan bukan pendusta. Dan keberadaan Nuh dengan perahu besarnya itu benar ada dan bukan lagi cerita bohong.
Selain wujud nyata, bahtera Nuh juga memiliki bentuk kiasan yang mengandung filosofi tentang suatu kehidupan pada suatu tempat, dimana tempat tersebut menggambarkan sebuah perahu besar yaitu perahu Indonesia.
Seperti yang diceritakan dalam sejarah bahwa selain manusia yang berada di dalam bahtera Nuh disitu juga memuat bermacam-macam jenis hewan. Dapat kita bayangkan betapa penuh sesaknya bahtera Nuh itu ya... 

Ada hal yang dapat kita ambil hikmah dari peristiwa itu. Meskipun di dalam bahtera Nuh penuh sesak dengan semua muatannya, tetapi semua yang ada dalam bahtera Nuh merasa aman, nyaman, tentram dan damai. Kita tidak pernah mendengar adanya gajah yang berkelahi dengan hewan lainnya yang bisa menyebabkan perahu oleng. Kita juga tidak pernah mendengar semut berteriak kesakitan dan mengadu kepada Nuh karena tempatnya dikuasai gajah disana, atau cicak yang berkelahi dengan buaya, juga hewan lainnya yang saling berebutan untuk mendapatkan bagiannya. Hal itu karena Nuh sebagai nahkoda perahu memiliki sifat yang tegas, arif, adil dan bijaksana, sehingga yang satu dengan yang lainnya tidak merasa dirugikan.

Dapat kita bayangkan betapa damainya apabila bangsa Indonesia yang kita gambarkan seperti perahu ini juga demikian. Tetapi kita tidak perlu pesimis jika gambaran tentang perahu Indonesia itu nyata bukan sekedar impian maka kepemimpinan perahu Indonesia yang mencerminkan sifat dan sikap Nuh juga bisa menjadi kenyataan bukan sekedar khayalan. Semua dapat berjalan sesuai aturannya dan  tulisan Bhineka Tunggal Ika yang terpampang di sebuah pita yang dicengkeram pada lambang Garuda Pancasila itu dapat dicerminkan dalam muatan perahu Indonesia. Dengan demikian perahu Indonesia dapat mengarungi samudera nan luas tanpa rasa takut akan tenggelam karena hantaman gelombang. Sehingga pada akhirnya perahu Indonesia bisa selamat  sampai tujuan dan berlabuh di Dermaga Cinta (Cerita Indah Nusantara Tanah Airku).
 
Mudah-mudahan ini bisa menjadi renungan bersama. Salam-salam.........
 
Topik ini di reff : www.setandanpisang.com
ADVERTISMENT
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Jasa Buat Web Pangkalpinang | Tips Blogger | Special Thanks
Copyright © 2013. Saungjiwa Blog - All Rights Reserved
Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger