Ajaran-ajaran mereka menjadi insiprasi para Filsuf di dunia ini. Siapa mereka ??
Santo Agustinus
Santo Agustinus dilahirkan
pada tanggal 13 November 354 di Tegaste, Algeria, Afrika Utara.
Agustinus lahir sekitar enam puluh mil dari kota hippo di Afrika Utara
(di tepi pantai yang sekarang disebut Aljazair). Ayahnya bernama
Patristius, seorang kafir. Ibunya Santo Monika, seorang Kristen yang
saleh. Dia mendapat didikan Kristen dari ibunya. Sesudah itu ia membuang
keyakinan Kristennya. Tatkala berumur sebelas tahun, ia dikirim ke
sekolah Madaurus, suatu sekolah tempat orang kafir, atau sebutlah
lingkungan kafir. Lingkungan itu mempengaruhi perkembangan moral dan
agamanya sementara ibunya mendoakan agar anaknya menerima ajaran
Kristen. Pendidikan dan karier awalnya ditempuhnya dalam filsafat dan retorika,
seni persuasi dan bicara di depan publik. Ia mengajar di Tagaste dan
Karthago, namun ia ingin pergi ke Roma karena yakin bahwa di sanalah
para ahli retorika yang terbaik dan paling cerdas berlatih (belakangan
ia menyadari bahwa orang-orang di Roma menolak untuk membiayainya).
Namun demikian Agustinus kemudian kecewa dengan sekolah-sekolah di Roma,
yang dirasakannya menyedihkan. Sahabat-sahabatnya yang beragama
Manikeanis memperkenalkannya kepada kepala kota Roma, Simakhus, yang telah diminta untuk menyediakan seorang dosen retorika untuk istana kerajaan di Milano.
Pandangan Augustinus tentang
pengetahuan termasuk salah satu tema sentral dalam seluruh pemikirannya.
Oleh karena itu dalam penulisan makalah ini saya akan membahas secara
khusus pandangan Augustinus tentang pengetahuan dan pancaindera. Sperti
Plato, ia berpendapat, bahwa tugas manusia ialah memahami gejala
kenyataan yang selalu berubah. Ia memperjelas perbedaan
penginderaan yang memberikan kepada kita pandangan yang semu tentang
suatu objek dengan suatu pengertian tentang kebenaran yang sebenarnya
atau yang abadi yaitu kebenaran yang berada di luar pengamatan inderawi.
Pengetahuan tentang objek-objek melalui pancaindera hanyalah
pengetahuan yang bersifat semu, tidak akurat dan tidak pasti. Ada dua
alas an yang mendasari pandangan Augustinus tersebut, yaitu: Pertama,
objek yang diamati oleh pancaindera selalu berubah-ubah, sehingga esensi
dari objek tersebut tidak dapat diamati oleh pancaindera. Misalnya,
mata hanya dapat melihat pakaian yang selalu dipakai oleh manusia,
tetapi mata tidak dapat memberikan kepada kita tentang hakekat dari baju
itu kepada kita, misalnya apa itu? Kedua, pancaindera selalu
berubah-ubah, misalnya selera makan yang berbeda antara si A dan si B
tentang makanan yang mereka makan. Karena itu menurut Augustinus,
keberadaan pancaindera harus diterima sejauh tampak pada objek.
Hakikat teori sejarah adalah
suatu gerak yang tumbuh dan berkembang secara revolusi, karena
menggambarkan peristiwa sejarah masa lampau secara kronologis. Urutan
secara kronologis merupakan pokok teori untuk menggambarkan gerak
sejarah. Sejarah menurut St. Augustinus adalah perjuangan antara dua
unsur yang saling bertentangan, yang baik dan yang buruk hal ini tidak
terlepas dari pengalaman hidup yang terurai dari biografi Santo
Agustinus yang saya jelaskan di biografi di atas. Teori gerak sejarah
menurut St. Augustinus ditentukan oleh kehendak Tuhan. Hukum alam
menjadi hukum Tuhan, kodrat alam menjadi kodrat Tuhan, Tuhan menentukan
takdir, manusia menerima nasib. Gerak manusia bersifat pasif karena
segala sesuatunya ditentukan oleh Tuhan.
Ibnu Kholdun
Nama lengkapnya adalah
Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad
bin al-Hasan yang kemudian masyhur dengan sebutan Ibnu Khaldun.
Pemikiran-pemikirannya yang cemerlang mampu memberikan pengaruh besar
bagi cendekiawan-cendekiawan Barat dan Timur, baik Muslim maupun
non-Muslim. Dalam perjalanan hidupnya, Ibnu Khaldun dipenuhi dengan
berbagai peristiwa, pengembaraan, dan perubahan dengan sejumlah tugas
besar serta jabatan politis, ilmiah dan peradilan.
Perlawatannya antara Magribi
samapai Andalusia, kemudian antara Maghrib dan negara-negara Timur
memberikan hikmah yang cukup besar. Ia adalah keturunan dari sahabat
Rasulullah saw. bernama Wail bin Hujr dari kabilah Kindah. Lelaki yang
lahir di Tunisia pada 1 Ramadan 732 H./27 Mei 1332 M. adalah dikenal
sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Alquran sejak
usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak
Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang
logis dan realistis jauh telah dikemukakannya sebelum Adam Smith
(1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori
ekonominya. Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah
menyebar ke mana-mana. Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun
terlahir karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai
masyarakat yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, serta
ia hidup di tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas pula.
Kitab al-i’bar ini pernah
diterjemahkan dan diterbitkan oleh De Slane pada tahun 1863, dengan
judul Les Prolegomenes d’Ibn Khaldoun. Namun pengaruhnya baru terlihat
setelah 27 tahun kemudian. Tepatnya pada tahun 1890, yakni saat
pendapat-pendapat Ibnu Khaldun dikaji dan diadaptasi oleh
sosiolog-sosiolog German dan
Austria yang memberikan pencerahan bagi para sosiolog modern.
Karya-karya lain Ibnu Khaldun yang bernilai sangat tinggi diantaranya,
at-Ta’riif bi Ibn Khaldun (sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab
sejarahnya); Muqaddimah (pendahuluan atas kitabu al-’ibar yang bercorak
sosiologis-historis, dan filosofis); Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin
(sebuah kitab tentang permasalahan dan pendapat-pendapat teologi, yang
merupakan ringkasan dari kitab Muhassal Afkaar al-Mutaqaddimiin wa
al-Muta’akh-khiriin karya Imam Fakhruddin ar-Razi). Karena
pemikiran-pemikirannya yang briliyan Ibnu Khaldun dipandang sebagai
peletak dasar ilmu-ilmu sosial dan politik Islam. Dasar pendidikan
Alquran yang diterapkan oleh ayahnya menjadikan Ibnu Khaldun mengerti
tentang Islam, dan giat mencari ilmu selain ilmu-ilmu keislaman. Sebagai
Muslim dan hafidz Alquran, ia menjunjung tinggi akan kehebatan Alquran.
Sebagaimana dikatakan olehnya, “Ketahuilah bahwa pendidikan Alquran
termasuk syiar agama yang diterima oleh umat Islam di seluruh dunia
Islam. Oleh kerena itu pendidikan Alquran dapat meresap ke dalam hati
dan memperkuat iman. Dan pengajaran Alquran pun patut diutamakan sebelum
mengembangkan ilmu-ilmu yang lain.”
Jadi, nilai-nilai spiritual
sangat di utamakan sekali dalam kajiannya, disamping mengkaji ilmu-ilmu
lainnya. Kehancuran suatu negara, masyarakat, atau pun secara individu
dapat disebabkan oleh lemahnya nilai-nilai spritual. Pendidikan agama
sangatlah penting sekali sebagai dasar untuk menjadikan insan yang
beriman dan bertakwa untuk kemaslahatan umat. Itulah kunci keberhasilan
Ibnu Khaldun, ia wafat di Kairo Mesir pada saat bulan suci Ramadan
tepatnya pada tanggal 25 Ramadan 808 H./19 Maret 1406 M.
Karl Marx
Karl Heinrich Marx (lahir di Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – meninggal di London, 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun) adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia. Walaupun Marx menulis tentang banyak hal semasa hidupnya, ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai ”Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah pertentangan kelas”, sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari Manifesto Komunis.
Karl Marx adalah seseorang yang lahir dari keluarga progresif Yahudi. Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi, walaupun begitu ayahnya cenderung menjadi deis, yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama resmi Prusia, Protestan aliran Lutheran yang relatif liberal untuk menjadi pengacara. Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich. Saudara Herschel, Samuel — seperti juga leluhurnya adalah rabi kepala di Trier. Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl Marx.
Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme yang berasal dari kaum terpelajar dan politikus.. Ia
memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan
bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan
untuk komunisme. Di lain tangan, Marx menulis bahwa kapitalisme akan
berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja internasional. “Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini.. Hasil dari pergerakan ini kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis..Komunisme adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini.. Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil dari yang lingkungan yang ada dari saat ini. – Ideologi Jerman-.
Di Perancis ia bertemu dengan Friedrich Engels sahabat
sepanjang hayatnya, penopang finansialnya dan kolaboratornya. Engels
adalah anak seorang pemilik pabrik tekstil, dan menjadi seorang sosialis
yang bersifat kritis terhadap kondisi yang dihadapi oleh para kelas
pekerja. Kendati Marx dan Engels memiliki kesamaan orientasi teoritis,
ada banyak perbedaan di antara kedua orang ini. Marx cenderung lebih
teoritis, intelektual berantakan, dan sangat berorientasi pada keluarga. Engels adalah pemikir praktis, seorang pengusaha yang rapi dan cermat, serta orang yang sangat tidak percaya pada institusi keluarga.
Banyak kesaksian Marx atas nestapa kelas pekerja berasal dari paparan
Engels dan gagasan-gagasannya. Pada tahun 1844 Engels dan Marx
berbincang lama disalah satu kafe terkenal di Perancis dan ini mendasari
pertalian seumur hidup keduanya. Dalam percakapan itu Engels
mengatakan, “Persetujuan penuh kita atas arena teoritis telah menjadi
gamblang…dan kerja sama kita berawal dari sini.” Tahun berikutnya,
Engels mepublikasikan satu karya penting, The Condition of the Working Class in England. Selama masa itu Marx menulis sejumlah karya rumit (banyak di antaranya tidak dipublikasikan sepanjang hayatnya), termasuk The Holy Family dan The German Ideology (keduanya ditulis bersama dengan Engels), namun ia pun menulis The Economic and Philosophic Manuscripts of 1844, yang memayungi perhatiannya yang semakin meningkat terhadap ranah ekonomi.
Pada tahun 1849 Marx pindah ke London, dan karena kegagalan revolusi politiknya pada tahun 1848, ia mulai menarik diri dari aktivitas revolusioner lalu beralih ke penelitian yang lebih serius dan terperinci tentang bekerjanya sistem kapitalis. Pada tahun 1852, ia mulai studi terkenalnya tentang kondisi kerja dalam kapitalisme di British Museum. Studi-studi ini akhirnya menghasilkan tiga jilid buku Capital,
yang jilid pertamanya terbit pada tahun 1867; dua jilid lainnya terbit
setelah ia meninggal. Ia hidup miskin selama tahun-tahun itu, dan hampir
tidak mampu bertahan hidup dengan sedikitnya pendapatan dari
tulisan-tulisannya dan dari bantuan Engels. Pada tahun 1864 Marx
terlibat dalam aktivitas politik dengan bergabung dengan gerakan pekerja Internasional. Ia segera mengemuka dalam gerakan ini dan menghabiskan selama beberapa tahun di dalamnya.. Namun
disintegrasi yang terjadi di dalam gerakan ini pada tahun 1876,
gagalnya sejumlah gerakan revolusioner, dan penyakit yang dideritanya
menandai akhir karier Marx. Istrinya meninggal pada tahun 1881, anak
perempuannya tahun 1882, dan Marx sendiri meninggal pada tanggal 14 Maret1883. Dalam hidupnya, Marx terkenal sebagai orang yang sukar dimengerti.. Ide-ide nya mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam perkembangan pekerja segera setelah ia meninggal.. Pengaruh ini berkembang karena didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks dalam Revolusi Oktober Rusia. Ide Marxian baru mulai mendunia pada abad ke-20.
Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Lahir 27 Agustus 1770 – meninggal 14 November 1831 pada umur 61 tahun) adalah seorang filsuf idealis Jerman yang lahir di Stuttgart, Württemberg, kini di Jerman barat daya. Pengaruhnya sangat luas terhadap para penulis dari berbagai posisi, termasuk para pengagumnya (F.H. Bradley, Sartre, Hans Küng, Bruno Bauer, Max Stirner, Karl Marx), dan mereka yang menentangnya (Kierkegaard, Schopenhauer, Nietzsche, Heidegger, Schelling). Dapat dikatakan bahwa dialah yang pertama kali memperkenalkan dalam filsafat, gagasan bahwa Sejarah dan hal yang konkret adalah penting untuk bisa keluar dari lingkaran philosophia perennis, yakni, masalah-masalah abadi dalam filsafat. Ia juga menekankan pentingnya Yang Lain dalam proses pencapaian kesadaran diri.
Di masa kecilnya, ia lahap membaca literatur, surat kabar, esai
filsafat, dan tulisan-tulisan tentang berbagai topik lainnya. Masa
kanak-kanaknya yang rajin membaca sebagian disebabkan oleh ibunya yang
luar biasa progresif yang aktif mengasuh perkembangan intelektual
anak-anaknya. Keluarga Hegel adalah sebuah keluarga kelas menengah yang
mapan di Stuttgart. Ayahnya seorang pegawai negeri dalam administrasi pemerintahan di Württemberg. Hegel adalah seorang anak yang sakit-sakitan dan hampir meninggal dunia karena cacar sebelum
mencapai usia enam tahun. HUbungannya dengan kakak perempuannya,
Christiane, sangat erat, dan tetap akrab sepanjang hidupnya. Hegel
dikenal sebagai filsuf yang menggunakan dialektika sebagai metode
berfilsafat. Dialektika menurut Hegel adalah dua hal yang
dipertentangkan lalu didamaikan, atau biasa dikenal dengan tesis
(pengiyaan), antitesis (pengingkaran)dan sintesis (kesatuan
kontradiksi). Pengiyaan harus berupa konsep pengertian yang empris
indrawi. Pengertian yang terkandung di dalamnya berasal dari kata-kata
sehari-hari, spontan, bukan reflektif, sehingga terkesan abstrak, umum,
statis, dan konseptual. Pengertian tersebut diterangkan secara radikal
agar dalam proses pemikirannya kehilangan ketegasan dan mencair.
Pengingkaran adalah konsep pengertian pertama (pengiyaan)
dilawanartikan, sehingga muncul konsep pengertian kedua yang kosong,
formal, tak tentu, dan tak terbatas. Menurut Hegel, dalam konsep kedua
sesungguhnya tersimpan pengertian dari konsep yang pertama. Konsep
pemikiran kedua ini juga diterangkan secara radikal agar kehilangan
ketegasan dan mencair. Kontradiksi merupakan motor dialektika (jalan
menuju kebenaran) maka kontradiksi harus mampu membuat konsep yang
bertahan dan saling mengevaluasi. Kesatuan kontradiksi menjadi alat
untuk melengkapi dua konsep pengertian yang saling berlawanan agar
tercipta konsep baru yang lebih ideal.
Oswald Spengler
Oswald Spengler lahir di Blankenburg
(Harz) di Jerman Tengah pada tahun 1880, anak tertua dari empat anak,
dan satu-satunya anak laki-laki. Ayahnya, yang semula teknisi
pertambangan dan berasal dari garis panjang mineworkers, adalah seorang
pejabat di pos Jerman birokrasi, dan ia memberikan keluarganya dengan
sederhana namun nyaman di rumah kelas menengah. Ketika ia berusia
sepuluh tahun keluarganya pindah ke kota universitas Halle. Spengler
menerima pendidikan Gymnasium klasik, mempelajari bahasa Yunani, Latin,
matematika dan ilmu alam. Disini juga ia mengembangkan afinitas kuat
untuk seni – khususnya puisi, drama, dan musik.
Spengler pada umur 21 tahun. Spengler
mempelajari bidang studi budaya klasik, matematika, dan ilmu-ilmu fisik.
Pendidikan universitasnya sebagian besar dibiayai oleh sebuah warisan
dari almarhum bibi. Ia gagal dalam ujian pertamanya, tetapi ia lulus di
ujian kedua pada tahun 1904 dan kemudian ia menulis disertasi sekunder
yang diperlukan untuk memenuhi syarat sebagai guru sekolah tinggi.
Kemudian ia pindah ke Düsseldorf dan akhirnya Se Hamburg. Dia mengajar
matematika, fisika, sejarah dan sastra jerman.
Jiwa dari teori-teori sejarah beranggapan
bahwa sejarah itu merupakan suatu gerak yang tumbuh dan berkembang
secara evolusi atau perubahan secara alami. Dalam proses evolusi
sejarah, peran manusia sangat menentukan sekali. Bahkan, manusia menjadi
inti masalah dari gerak sejarah itu sendiri. Oleh karena manusia
eksistensinya begitu kompleks, maka para sejarawan berbeda pendapat
dalam menentukan gerak sejarah. Menurut Ankersmit,
umumnya terdapat tiga hal
yang menjadi kajian filsafat sejarah spekulatif, yaitu
pola gerak sejarah, motor yang menggerakkan proses sejarah, dan
tujuan gerak sejarah.
Kini mari kita beralih pada uraian tentang
seorang filosof sejarah lain yaitu Oswald Spengler (meninggal
pada tahun 1936 ). Karya Oswald Spengler yang berpengaruh adalah Der
Untergang des Abendlandes(Decline of the West) atau Keruntuhan Dunia
Barat/Eropa. Spengler meramalkan keruntuhan Eropa. Ramalan itu
didasarkan atas keyakinan bahwa gerak sejarah ditentukan oleh hukum
alam. Dalil Spengler ialah bahwa kehidupan sebuah kebudayaan dalam
segalanya sama dengan kehidupan tumbuhan, hewan, manusia dan alam
semesta. Persamaan itu berdasarkan kehidupan yang dikuasai oleh hukum
siklus sebagai wujud dari fatum.
A. J. Toynbee
A. J. Toynbee adalah
sejarawan modern yang mencoba membahas secara komparatif kemunculan,
pertumbuhan, kemunduran dan keruntuhan peradaban-peradaban dunia.
Karyanya, A Study of History, mencapai dua belas jilid.
Peradaban, bukan negara yang menjadi basis karya sejarahnya. Bagi
Toynbee, peradaban adalah unit nyata dari sejarah. Dia menganalisis, dua
puluh satuperadaban, empat peradaban abortif (mati di tengah jalan) dan lima peradaban terpenjara (tidak bergerak dari fase awal peradabannya) .Patut juga dicatat, bahwa Toynbee dalam karyanya ini memberikan pujian yang tinggi kepada Ibn Khaldun karena Muqaddimah-nya.
Problem pertama, bagaimana peradaban lahir ? Apa
yang menyebabkan sebagian masyarakat (seperti masyarakat primitif)
menjadi statik sejak tahap awal keberadaannya, sedangkan masyarakat lain
mencapai taraf peradaban ? Jawaban Toynbee, kelahiran sebuah peradaban
tidak berakar pada faktor ras atau lingkungan geografis, tetapi
bergantung pada dua kombinasi kondisi, yaitu adanya minoritas kreatif dan lingkungan yang sesuai. Lingkungan sesuai ini tidak sangat menguntungkan juga tidak sangat tidak menguntungkan. Mekanisme kelahiran sebuah peradaban berdasarkan kondisi-kondisi ini terformulasi dalam proses saling mempengaruhi dari tantangan dan tanggapan (challenge-and-response).
Lingkungan menantang masyarakat dan masyarakat melalui minoritas
kreatifnya menanggapi dengan sukses tantangan itu. Solusi yang diberikan
minoritas kreatif ini kemudian diikuti oleh mayoritas. Proses ini
disebut mimesis. Tantangan baru kemudian muncul,
diikuti oleh tanggapan yang sukses kembali. Proses ini terus berjalan.
Masyarakat berada dalam proses bergerak terus dan gerak tertentu
membawanya kepada tingkat peradaban. Apa bentuk tantangan-tantangan atau
rangsangan lingkungan yang melahirkan peradaban ini ? Negeri yang ganas
(hard country), tanah baru (new ground, karena migrasi misalnya), serangan (blows, perang misalnya), tekanan (pressures, kompetisi antar masyarakat), hukuman (penalization, hukuman sosial).
Pertanyaanya kemudian, mengapa
dan bagaimana beberapa masyarakat gugur dalam proses peradabannya dan
beberapa yang lain terperangkap pada taraf permulaan saja, sedangkan
yang lain tumbuh menjadi peradaban yang penuh elan ? Menurut Toynbee untuk menjawab ini perlu ditegaskan dulu makna dari pertumbuhan (growth)
dan gejala-gejalanya. Dalam pemikiran Toynbee, pertumbuhan peradaban
tidak diukur dari ekspansi geografis masyarakatnya (kebalikannya malah
valid, kemunduran peradaban bisa diasosiasikan dengan ekspansi
geografis). Pertumbuhan peradaban juga tidak diukur dari kemajuan
teknologinya. Pertumbuhan terdiri dari determinasi diri atau
artikulasi diri ke dalam yang progresif dan kumulatif, dalam
“etherialisasi” nilai-nilai masyarakat secara progresif dan kumulatif,
dan simplifikasi aparatus dan teknik peradabannya [etherialisasi,
mengarahkan aksi dari luar ke dalam]. Dari aspek hubungan
intrasosial dan antar individu, pertumbuhan adalah tanggapan tak kenal
henti dari minoritas kreatif terhadap tantangan-tantangan lingkungan
yang ada. Peradaban yang berkembang membentangkan potensi dominannya;
estetika pada peradaban Hellenik, religius pada peradaban India dan
Hindu, saintifik mekanistik pada peradaban Barat, dsb.
Problem ketiga, bagaimana dan mengapa peradaban jatuh, terdisintegrasi dan hancur ? Peradaban
yang jatuh kemudian hancur adalah kenyataan sejarah. Tetapi kejatuhan
atau kehancuran peradaban bukanlah keniscayaan kosmik atau karena faktor
geografis atau karena degenerasi rasial atau karena penyerbuan dari
luar. Juga bukan karena kemunduran teknik dan teknologi. Karena
kemunduran peradaban adalah sebab, sedang kemunduran teknik adalah
konsekuensi atau gejala. Pembeda utama masa pertumbuhan dan disintegrasi
adalah pada masa pertumbuhan peradaban sukses memberikan respon
terhadap tantangan sedang pada masa disintegrasi peradaban gagal memberi
respon yang tepat. Toynbee menegaskan bahwa peradaban runtuh karena bunuh diri (sosial), bukan karena pembunuhan (sosial). Civilizations die from suicide, not by murder. Dalam formulasinya, keruntuhan peradaban berasal dari tiga hal;
kegagalan usaha kreatif para minoritas, penarikan mimesis dari
mayoritas dan hilangnya kesatuan sosial. Kemunduran peradaban melewati
fase-fase berikut; kejatuhan (break-down), distintegrasi dan hancur.
Kejatuhan dan disintegrasi bisa berabad-abad, bakan ribuan tahun.
Toynbee memberi contoh, peradaban Mesir mulai jatuh pada abad ke-16 SM
dan hancur pada abad ke-5 M. Selang dua ribu tahun antara awal jatuh dan
kehancurannya adalah masa kehidupan yang membatu.
Pada masa pertumbuhan
minoritas kreatif memberi respon yang sukses terhadap tantangan yang
muncul, pada periode disintegrasi, mereka gagal. Pada masa kejatuhan,
minoritas kreatif mulai teracuni kemenangan, kemudian memberhalakan
nilai-nilai relatif atas nilai-nilai absolut, kehilangan karisma yang
membuat mayoritas mengikuti mereka. Pada masa disintegrasi, minoritas
ini kemudian bergantung pada kekuatan (force) untuk mengatur masyarakat.
Mereka berubah dari minoritas kreatif menjadi minoritas penguasa. Massa berubah menjadi proletariat.
Untuk menjaga kelangsungan hidup peradaban, dikembangkanlah negara
universal, semisal Kekaisaran Roma. Sebagian masyarakat, mereka yang ada
dalam subordinasi minoritas dalam tubuh peradaban (Toynbee menyebutnya internal proletariat)
mulai meninggalkan minoritas ini, tidak puas, kemudian membentuk gereja
universal (misal kristianitas dan budhisme). Mereka yang berada di luar
peradaban pada kondisi kemiskinan, kekacauan (Toynbee menyebutnya external proletariat) mengorganisasikan diri untuk menyerang peradaban yang mulai runtuh. Perpecahan (schism) menimpa jiwa dan tubuh peradaban. Peperangan kemudian berkobar. Pada jiwa peradaban, schism ini mengubah mentalitas dan prilaku anggotanya.
Personalitas manusia pada
fase keruntuhan ini terbagi menjadi empat golongan besar. Mereka yang
mengidealisasikan masa lalu (archaism), mereka yang mengidealisasikan masa depan (futurism), mereka yang menjauhkan diri dari realitas dunia yang runtuh (detachment) dan mereka yang menghadapi keruntuhan dengan wawasan baru (transendence, transfiguration).
Kecuali bagi transfigurator, usaha-usaha manusia berdasarkan tipe
personalitasnya tidak menghentikan proses disintegrasi peradaban, paling
banter hanya membuat peradaban menjadi fosil. Jalan tranfigurasi,
mentransfer tujuan dan nilai kepada spiritualitas baru, tidak
menghentikan disintegrasi peradaban, tetapi membuka jalan bagi kelahiran
peradaban baru.
Semoga Bermanfaat bagi semua..... Salam, salam...........
dikutip : wikipedia