Agak sedikit berlebihan kelihatannya.... Memang apabila ini coba saya tuangkan, tapi seperti itulah salah satu
dari beberapa obrolan-obrolan kami yang menyinggung adanya kemiripan
antara Indonesia yang kami gambarkan seperti perahu dengan bahtera Nuh.
Kalau
kita mendengar sejarah bagaimana dahulu seorang nabi Allah dari
keturunan Adam yang bernama Nuh. Membuat perahu bersama para pengikutnya
yang setia, masih ingat kan? kalau ada yang lupa silahkan buka kembali
kitab-kitab suci masing-masing ya...
Begitu
banyak cacian dan hinaan dari orang-orang yang tidak percaya kepada
Nuh, namun Nuh beserta pengikutnya tetap semangat dan penuh keyakinan
bahwa dengan bahtera itulah nantinya mereka terselamatkan dari
malapetaka yang akan terjadi. Kebenaranpun akhirnya berpihak kepada Nuh
dan para pengikutnya yang setia dan patuh kepadanya.
Kemudian setelah malapetaka yang maha dahsyat itu berakhir bahtera Nuh berlabuh di atas "bukit judie" (QS:11:44).
Seperti yang belum lama ini diberitakan di berbagai media dari hasil
penelitian para ilmuwan yang menemukan kerangka bahtera Nuh di wilayah
pegunungan Turki.
Mereka yang
sebelumnya berada di dalam bahtera Nuh terdiri dari manusia yang beriman
dan binatang-binatang yang selamat akhirnya memulai kehidupan baru di
bawah kepemimpinan Nuh. Mereka beranak pinak dan mulai mengisi
kekosongan bumi kala itu. Manusia dan juga binatang-binatang yang
berpasang-pasangan meneruskan komunitas dan habitatnya. Mengolah bumi
dan menata peradaban hingga semakin maju dan menyebar ke penjuru-penjuru
dunia lainya.
Berjalannya waktu
dan setelah kemudian Nuh tiada mulailah terjadi
penyimpangan-penyimpangan dan melalaikan ajaran-ajaran Nuh dan nabi-nabi
terdahulu.
Lalu bagaimana dengan perahu Indonesia?
Sedikit saya gambarkan sejarah
dalam mencapai kemerdekaan Indonesia dahulu para pejuang dengan gigih
dan penuh keyakinan membangun dan memperjuangkan Nusantara dari
penjajahan, sama halnya semangat dan keyakinan Nuh beserta pengikutnya
dikala membangun bahtera. Dan setelah Indonesia merdeka dan kemudian
ditinggalkan oleh para pejuang yang terdahulu apa yang terjadi sekarang ini? disini penulis tidak perlu menceritakan secara gamblang karena semua itu ada dalam isi pikiran masing-masing yang baca tulisan ini.
Di
dalam sejarah bahtera Nuh sekarang ini telah menjadi nyata apabila
digambarkan dengan perwujudan bahtera Indonesia yang kita tumpangi ini.
Berbagai ragam manusia juga binatang-binatang yang ada di duniapun ada
di Indonesia. Selain bangsa Indonesia pandai membuat perahu juga dari
nenek moyang bangsa Indonesia yang dikenal sebagai pelaut.
Dari
hasil penelitian yang belum lama ini kita dengar dan lihat para ahli
arkeologi dan ahli kitab berhasil menemukan jejak fisik bahtera Nuh,
walaupun masih banyak kontroversi didalamnya. Jejak fisik bahtera Nuh
itu dikabarkan telah ditemukan di wilayah Turki.
Sebagai
orang awam kami patut bersyukur atas penemuan itu dan kita wajib
mengucapkan terima kasih kepada para ilmuwan yang telah melakukan
penyelidikan atas kerja kerasnya, karena dengan adanya penemuan itu
kita bertambah yakin bahwa Tuhan bukan pendusta. Dan keberadaan Nuh
dengan perahu besarnya itu benar ada dan bukan lagi cerita bohong.
Selain
wujud nyata, bahtera Nuh juga memiliki bentuk kiasan yang mengandung
filosofi tentang suatu kehidupan pada suatu tempat, dimana tempat
tersebut menggambarkan sebuah perahu besar yaitu perahu Indonesia.
Seperti
yang diceritakan dalam sejarah bahwa selain manusia yang berada di
dalam bahtera Nuh disitu juga memuat bermacam-macam jenis hewan. Dapat
kita bayangkan betapa penuh sesaknya bahtera Nuh itu ya...
Ada hal yang dapat kita ambil
hikmah dari peristiwa itu. Meskipun di dalam bahtera Nuh penuh sesak
dengan semua muatannya, tetapi semua yang ada dalam bahtera Nuh merasa
aman, nyaman, tentram dan damai. Kita tidak pernah mendengar adanya
gajah yang berkelahi dengan hewan lainnya yang bisa menyebabkan perahu
oleng. Kita juga tidak pernah mendengar semut berteriak kesakitan dan
mengadu kepada Nuh karena tempatnya dikuasai gajah disana, atau cicak
yang berkelahi dengan buaya, juga hewan lainnya yang saling berebutan
untuk mendapatkan bagiannya. Hal itu karena Nuh sebagai nahkoda perahu
memiliki sifat yang tegas, arif, adil dan bijaksana, sehingga yang satu
dengan yang lainnya tidak merasa dirugikan.
Dapat kita bayangkan betapa
damainya apabila bangsa Indonesia yang kita gambarkan seperti perahu ini
juga demikian. Tetapi kita tidak perlu pesimis jika gambaran tentang perahu Indonesia
itu nyata bukan sekedar impian maka kepemimpinan perahu Indonesia yang
mencerminkan sifat dan sikap Nuh juga bisa menjadi kenyataan bukan
sekedar khayalan. Semua dapat berjalan sesuai aturannya dan tulisan
Bhineka Tunggal Ika yang terpampang di sebuah pita yang dicengkeram pada
lambang Garuda Pancasila itu dapat dicerminkan dalam muatan perahu
Indonesia. Dengan demikian perahu Indonesia
dapat mengarungi samudera nan luas tanpa rasa takut akan tenggelam
karena hantaman gelombang. Sehingga pada akhirnya perahu Indonesia bisa
selamat sampai tujuan dan berlabuh di Dermaga Cinta (Cerita Indah Nusantara Tanah Airku).
Mudah-mudahan ini bisa menjadi renungan bersama. Salam-salam.........
Topik ini di reff : www.setandanpisang.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !